POLDA METRO MENGUBAH STRATEGI
POLDA METRO MENGUBAH STRATEGI MEMERANGI NARKOBA. Jurus Polda Metro Tangkal Narkoba di Desa Boncos yang Berganti Jadi Desa Kiapang
Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Berhasil melaksanakan pemasyarakatan serta penangkalan penyebaran narkoba di Jakarta Barat. Salah satunya di Desa Boncos RW 03 Keluran Kota Bambu Selatan, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat.
Ketua Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Berhasil Kombes Angket Mukti Juharsa malam- malam tiba ke desa itu. Ia menyosialisasikan sekalian meresmikan pergantian julukan Desa Boncos jadi Desa Kiapang selaku komitmen perang kepada narkoba.
” Narkoba ini amat beresiko untuk kita seluruh hingga di peluang ini ayo kita bersama- sama melakukan keterangan selaku wujud komitmen dalam membasmi penyebaran serta penyalahgunaan narkoba,” tutur Mukti dalam penjelasan tercatat, Kamis( 15 atau 12 atau 2022).
Dalam pemasyarakatan ini, Mukti mengedarkan no telepon pribadinya ke masyarakat Desa Kiapang. Di sisi itu, ia pula membuka saluran layanan aduan warga terpaut perbuatan kejahatan penyalahgunaan narkoba di no 083838503184
Berita Terbaru hanya di situs berita indonesia
Ia melaporkan sedia menyambut aduan dari masyarakat lewat catatan pendek serta telepon sepanjang 24 jam.
” Mulanya masyarakat bilang terdapat orang per orang yang ikut serta kita hendak cara, silakan WA aku 24 jam, jika terdapat orang per orang ikut serta aku turun tangan langsung,” cakap Mukti.
Mukti memohon pada warga tidak khawatir melapor bila menciptakan penyebaran narkoba spesialnya mengaitkan orang per orang kepolisian. Ia berkomitmen indetitas informan hendak dirahasikan.
” Jika memandang badan polisi membeli benda di mari, laporkan supaya kita yang perbuatan jelas,” tegasnya.
Mukti menarangkan, diperlukan kedudukan aktif warga dalam melawan narkoba di Desa kiapang Boncos Palmerah Jakarta Barat.
Karenanya, Desa Kiapang esoknya hendak dilindungi oleh warga, Tentara Nasional Indonesia(TNI) serta petugas kepolisian untuk menghasilkan suasana kosong narkoba di situ. Ia menegaskan supaya masyarakat Desa Kiapang tidak terbawa arus penyebaran narkoba.
” Kita Seluruh tentu cinta dengan anak- anak kita, keluarga kita, serta kita akur buat mencegah banyak orang tersayang kita dari jeratan Narkoba, kita Komitmen buat bersama- sama melawan penyebaran Narkoba di area Kita,” cakap ia.
Penyebaran narkoba di Jakarta tidak menyambangi berhenti. Beraneka usaha dicoba petugas buat membasmi kegiatan jual beli benda tabu itu. Teranyar, Desa Dahulu kala, Jakarta Utara serta Desa Boncos, Jakarta Barat jadi target penyergapan.
Ketua Reserse Narkoba Polda Metro Berhasil Kombes Angket Mukti Juharsa menguak bila penyebaran narkoba di 2 desa itu, berawal dari luar yang terencana dibawa para bos buat diedarkan di area itu.
” Itu barang- barangnya dari luar seluruh, bukan orang sana. Bandarnya dari luar pula, jadi bukan dari kampungnya,” ucap Mukti pada merdeka. com, Jumat( 11 atau 3 atau 2022).
Baginya, 2 desa itu sering jadi sasaran pasar para bos narkoba, karena peminat benda tabu itu yang lumayan besar di Desa Dahulu kala serta Desa Boncos.
” Cuman pemakaianya banyak di desa itu. Marak penggunanya di desa sana. Pengedarnya di sana, cuman bandarnya dari luar,” sebutnya.
Mukti menarangkan terdapat sebagian aspek yang membuat 2 desa itu jadi tempat penyebaran narkoba. Sampai diucap selaku desa narkoba.
” Betul bisa jadi di sana kan amat padat masyarakat betul. Serta pula telah banyak orang. Nah di sana mereka pikir hendak lebih nyaman, sebab bisa jadi mereka merasa lebih nyaman jauh dari Polsek,” sebutnya.
Mukti berkata, kedua desa itu kesimpulannya dapat bocor sebab terdapatnya informasi dari warga yang telah mulai gelisah atas maraknya penyebaran narkoba di 2 desa itu.
” Tidak terdapat( tidak terdapat proteksi), tetapi memanglah warga telah mulai gelisah gitu saat ini. Merasa gelisah, jadi memberi tahu ke kita. Kita tangkep bisa seluruh bos narkoba hingga pengguna. Itu bukan cuman pria, wanita pula terdapat( pengguna),” sebutnya.
” Tidak( terdapat sistem spesial di posisi), bisa jadi mereka dapat aman. Sebab desa itu kan padat masyarakat. Untuk kita( petugas kepolisian) turun aja kira- kira sulit gitu betul,” lanjutnya.